Laman

Minggu, 09 Juni 2013

KAS (CASH)


KAS (CASH)

 Beberapa pendapat mengenai kas diantaranya sebagai berikut:
1.   Menurut Douglas Basalamah, A (1994:11) pengertian kas secara umum yaitu kas adalah uang yang dimiliki oleh perusahaan.
2.   Menurut Gito Sudarmo, I dan Basri (1995:61) mengemukakan pengertian kas adalah sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka waktu dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuditasnya.
3.   Menurut Djarwanto, Ps (1996:37) mengemukakan bahwa kas adalah uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
4.   Menurut munawir (1983:14) kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
5.   Theodarus M. Tuanakotta, Ak (1982:150) Kas dan Bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diunangkan setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaanuang tuanai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kas adalah harta yang paling likuid/lancar yang tidak terbatas hanya pada uang tunai saja, tapi juga kas bank, cek, wesel, serta surat-surat berharga yang dapat dengan segera digunakan sebagai alat pembayaran.

  • Dalam praktiknya kas dikelompokan menjadi dua yaitu Kas kecil dan Kas besar.
  • Kas kecil digunakan untuk operasional sehari-hari dan jumlahnya tidak terlalu besar. Biasanya digunakan untuk biaya operasional seperti biaya administrasi, biaya telepon, listrik, dan lain-lain.
  • Kas besar biasanhya digunakan untuk menampung penerimaan piutang, pinjaman bank, pengeluaran untuk membayar utang, pengeluaran untuk membeli aset, dan yang lainnya tergantung aktivitas perusahaan.
  • Kas sangat berarti, karena kas menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Selain itu bagi perorangan , perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi
  • Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas.
  • Sifat-sifat kas yaitu:
1)   Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
2)   Kas merupakan harta yang siap dan mudah untuk digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.
3)   Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.
  • Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut:
a.   Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah.
b.   Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki.
c.   Penggunaanya secara bebas.
d.   diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.

KOMPOSISI KAS

  • Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk palunasan utang, sebagai setoran ke bank, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
  • Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dal bentuk giro atau bilyet, traveller’s checks, cashier’s check, bank draft dan money order.
  • Untuk dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatasi dengan diterima sebagian setoran oleh bank dengan nilai nominal tidak dikelompokan dalam kas.
  • Jika ada wesel tagih yang diserahkan ke bank untuk ditagihkan, maka wesel tagih ini tetap dicatat sebagai piutang wesel sampai dilunasi oleh yang membuat wesel.
  • Cek mundur (post dated checks) tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal dimana cek dapat diuangkan. Cek mundur termasuk dalam kelompok piutang.
  • Surat-surat berharga seperti saham-saham dan obligasi mungkin dapat segera dijual dan menjadi uang tunai, tetapi sebelum dijual surat-surat berharga tersebut tidak termasuk kelompok kas. Sebelum dijual surat berharga tetap dilaporkan sebagai investasi jangka pendek.
  • Simpanan dalam bank-bank diluar negeri menimbulkan suatu masalah khusus karena mata uang yang berbeda. Oleh karena itu simpanan di bank luar negeri harus dikurskan dalam rupiah. Sering kali simpanan-simpanan di bank luar negeri tidak dapat diambil sewaktu-waktu, oleh karena itu dalam neraca simpanan tadi akan dilaporkan terpisah.
  • Uang kas yang dibatasi penggunaannya, biasanya dala bentuk dana, tidak dimasukan dalam kas tetapi dilaporkan terpisah sebagai dana. Jika penggunaanya masih dalam waktu satu tahun, maka termasuk dalam kelompok aset lancar. Tetapi jika tidak dapat digunakan dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan dalam kelompok aset tidak lancar.

PENGENDALIAN KAS

  • Pengendalian kas ada 2, yaitu:
1.   Pengendalian untuk penerimaan kas.
2.   Pengendalian untuk pengeluaran kas.
  • Pengendalian untuk penerimaan kas, diantaranya sebagai berikut:
1.   Semua penerimaan kas harus segera dicatat.
2.   Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke Bank.
3.   Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register.
  • Pengendalian untuk pengeluaran kas, diantaranya sebagai berikut:
1.   Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
2.   Cek harus di otorisasi sebelum di keluarkan.
3.   Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diarsipkan dengan rapih.
4.   Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan.

REKONSILIASI BANK

  • Rekonsiliasi Bank berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
  •  Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas, agar penyusunan rekonsliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank.
  • Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasi itu adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.
  • Hal-hal yang menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.   Elemen-Elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh bank. Contoh:
a. Setoran yang dikirimkan pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan).
b. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan).
c.  Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2.   Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Contoh:
a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
b. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.   Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya. Contoh:
a. Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b. Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4.   Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Contoh:
a. Cek dari langganan yang ditolak oleh perusahaan karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
b. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
c.  Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
  •  Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
1)   Rekonsiliasi saldo akhir
2)   Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
  • Rekonsiliasai saldo akhir dapat dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjang saldo yang benar.
b.  Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
  • Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir dapat dibuat 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom).
b. Laporan rekonsiliasai saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar (8 kolom).

KAS KECIL (PETTY CASH)

  • Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relativ kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
  • Dalam hubungan dengan kas kecil, ada 2 macam metode yang dapat digunakan yaitu: a). System Imprest b). Metode Fliktuasi.
  • Pada SISTEM IMPREST jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.
  • Pada METODE FLUKTUASI pembentukan kas kecil dilakukan dengan cara sama seperti dalam metode sistem imprest. Perbedaan dengan sistem imprest adalah pada metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Sehingga buku pengeluaran kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan sebagai dasar pembukuan rekening-rekening buku besar. Karena pencatatan dilakukan setiap kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil didebit sebesar uang yang diterima.

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)

  • Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai kegiatan utama entitas: Operasi, Investasi, dan Pembelanjaan (Pendanaan).
  •  Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih setiap kegiatan untuk semua kegiatan usaha.
  •  Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Tujuan kedua adalah untuk melaporkan kegiatan operasi, investasi,dan pendanaan.
  • Manfaat Laporan Arus Kas :
1)   Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
2)   Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajibanya.
3)   Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4)   Transaksi investasi dan pendanaan yang melibatkan kas dan non kas pada suatu periode.
  • Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah:
1)   Kegiatan operasi melibatkan seluruh pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam suatu laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
2)   Kegiatan investasi umumnya melibatkan aset jangka panjang dan mencakup diantaranya a). Pemberian serta penagihan pinjaman, dan b). Perolehan serta pelepasan investasi dan aset produktif jangka panjang.
3)   Kegiatan pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup : a). Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, b). Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas investasinya.

PELAPORAN KAS

   Walau pun pelaporan kas secara relatif bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. masalah ini berhubungan dengan pelaporan : (a) Kas yang dibatasi atau restriktif (b) Overdraft bank (c) Ekuivalen kas.