KAS (CASH)
Beberapa pendapat mengenai kas
diantaranya sebagai berikut:
1.
Menurut
Douglas Basalamah, A (1994:11) pengertian kas secara umum yaitu kas adalah uang
yang dimiliki oleh perusahaan.
2.
Menurut
Gito Sudarmo, I dan Basri (1995:61) mengemukakan pengertian kas adalah sebagai
nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam
jangka waktu dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang
mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuditasnya.
3.
Menurut
Djarwanto, Ps (1996:37) mengemukakan bahwa kas adalah uang tunai dan alat
pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
4.
Menurut
munawir (1983:14) kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari
para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand
deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan
cek atau bilyet).
5.
Theodarus
M. Tuanakotta, Ak (1982:150) Kas dan Bank meliputi uang tunai dan
simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diunangkan setiap saat tanpa
mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau
dana-dana kas lainnya seperti penerimaanuang tuanai dan cek-cek (yang bukan
mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya.
Dari
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kas adalah harta yang paling
likuid/lancar yang tidak terbatas hanya pada uang tunai saja, tapi juga kas
bank, cek, wesel, serta surat-surat berharga yang dapat dengan segera digunakan
sebagai alat pembayaran.
- Dalam praktiknya kas dikelompokan menjadi dua yaitu Kas kecil dan Kas besar.
- Kas kecil digunakan untuk operasional sehari-hari dan jumlahnya tidak terlalu besar. Biasanya digunakan untuk biaya operasional seperti biaya administrasi, biaya telepon, listrik, dan lain-lain.
- Kas besar biasanhya digunakan untuk menampung penerimaan piutang, pinjaman bank, pengeluaran untuk membayar utang, pengeluaran untuk membeli aset, dan yang lainnya tergantung aktivitas perusahaan.
- Kas sangat berarti, karena kas menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Selain itu bagi perorangan , perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi
- Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas.
- Sifat-sifat kas yaitu:
1)
Kas
selalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
2)
Kas
merupakan harta yang siap dan mudah untuk digunakan dalam transaksi serta
ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda
pemilik.
3)
Jumlah
uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu banyak dan tidak kurang.
- Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut:
a.
Diakui
secara umum sebagai alat pembayaran yang sah.
b.
Dapat
digunakan setiap saat bila dikehendaki.
c.
Penggunaanya
secara bebas.
d.
diterima
sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.
KOMPOSISI KAS
- Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk palunasan utang, sebagai setoran ke bank, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
- Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dal bentuk giro atau bilyet, traveller’s checks, cashier’s check, bank draft dan money order.
- Untuk dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatasi dengan diterima sebagian setoran oleh bank dengan nilai nominal tidak dikelompokan dalam kas.
- Jika ada wesel tagih yang diserahkan ke bank untuk ditagihkan, maka wesel tagih ini tetap dicatat sebagai piutang wesel sampai dilunasi oleh yang membuat wesel.
- Cek mundur (post dated checks) tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal dimana cek dapat diuangkan. Cek mundur termasuk dalam kelompok piutang.
- Surat-surat berharga seperti saham-saham dan obligasi mungkin dapat segera dijual dan menjadi uang tunai, tetapi sebelum dijual surat-surat berharga tersebut tidak termasuk kelompok kas. Sebelum dijual surat berharga tetap dilaporkan sebagai investasi jangka pendek.
- Simpanan dalam bank-bank diluar negeri menimbulkan suatu masalah khusus karena mata uang yang berbeda. Oleh karena itu simpanan di bank luar negeri harus dikurskan dalam rupiah. Sering kali simpanan-simpanan di bank luar negeri tidak dapat diambil sewaktu-waktu, oleh karena itu dalam neraca simpanan tadi akan dilaporkan terpisah.
- Uang kas yang dibatasi penggunaannya, biasanya dala bentuk dana, tidak dimasukan dalam kas tetapi dilaporkan terpisah sebagai dana. Jika penggunaanya masih dalam waktu satu tahun, maka termasuk dalam kelompok aset lancar. Tetapi jika tidak dapat digunakan dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan dalam kelompok aset tidak lancar.
PENGENDALIAN KAS
- Pengendalian kas ada 2, yaitu:
1.
Pengendalian
untuk penerimaan kas.
2.
Pengendalian
untuk pengeluaran kas.
- Pengendalian untuk penerimaan kas, diantaranya sebagai berikut:
1.
Semua
penerimaan kas harus segera dicatat.
2.
Hendaknya
semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke Bank.
3.
Adanya
pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan
mesin cash register.
- Pengendalian untuk pengeluaran kas, diantaranya sebagai berikut:
1.
Semua
pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran
yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat
dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
2.
Cek
harus di otorisasi sebelum di keluarkan.
3.
Cek
yang batal digunakan/salah tulis harus diarsipkan dengan rapih.
4.
Hendaknya
diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan.
REKONSILIASI BANK
- Rekonsiliasi Bank berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
- Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas, agar penyusunan rekonsliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank.
- Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasi itu adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.
- Hal-hal yang menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Elemen-Elemen
yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh
bank. Contoh:
a. Setoran yang dikirimkan pada akhir
bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam
perjalanan).
b. Setoran yang diterima oleh bank pada
akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan
bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan).
c. Uang tunai yang tidak disetorkan ke
bank.
2.
Elemen-elemen
yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan. Contoh:
a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank
terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
b. Penagihan wesel oleh bank, sudah
dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.
Elemen
yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum
mencatatnya. Contoh:
a. Cek-cek yang beredar (outstanding
checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat
sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan sehingga bank
belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b. Cek yang sudah ditulis dan sudah
dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada
yang dibayar, maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu
jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4.
Elemen-elemen
yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh
perusahaan. Contoh:
a. Cek dari langganan yang ditolak oleh
perusahaan karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
b. Bunga yang diperhitungkan atas
overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
c. Biaya jasa bank yang belum dicatat
oleh perusahaan.
- Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
1)
Rekonsiliasi
saldo akhir
2)
Rekonsiliasi
saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
- Rekonsiliasai saldo akhir dapat dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan
saldo kas untuk menunjang saldo yang benar.
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank
kepada saldo kas.
- Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir dapat dibuat 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank
kepada saldo kas (4 kolom).
b. Laporan rekonsiliasai saldo bank dan
saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar (8 kolom).
KAS KECIL (PETTY
CASH)
- Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relativ kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
- Dalam hubungan dengan kas kecil, ada 2 macam metode yang dapat digunakan yaitu: a). System Imprest b). Metode Fliktuasi.
- Pada SISTEM IMPREST jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.
- Pada METODE FLUKTUASI pembentukan kas kecil dilakukan dengan cara sama seperti dalam metode sistem imprest. Perbedaan dengan sistem imprest adalah pada metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Sehingga buku pengeluaran kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan sebagai dasar pembukuan rekening-rekening buku besar. Karena pencatatan dilakukan setiap kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil didebit sebesar uang yang diterima.
LAPORAN ARUS KAS
(CASH FLOW)
- Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai kegiatan utama entitas: Operasi, Investasi, dan Pembelanjaan (Pendanaan).
- Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih setiap kegiatan untuk semua kegiatan usaha.
- Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Tujuan kedua adalah untuk melaporkan kegiatan operasi, investasi,dan pendanaan.
- Manfaat Laporan Arus Kas :
1)
Kemampuan
entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
2)
Kemampuan
entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajibanya.
3)
Penyebab
perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4)
Transaksi
investasi dan pendanaan yang melibatkan kas dan non kas pada suatu periode.
- Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah:
1)
Kegiatan
operasi melibatkan seluruh pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam
suatu laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta
membayar beban.
2)
Kegiatan
investasi umumnya melibatkan aset jangka panjang dan mencakup diantaranya a).
Pemberian serta penagihan pinjaman, dan b). Perolehan serta pelepasan investasi
dan aset produktif jangka panjang.
3)
Kegiatan
pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta
mencakup : a). Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, b).
Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas
investasinya.
PELAPORAN
KAS
Walau pun pelaporan kas secara
relatif bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat
perhatian khusus. masalah ini berhubungan dengan pelaporan : (a) Kas yang
dibatasi atau restriktif (b) Overdraft bank (c) Ekuivalen kas.